kereta yang tak pernah sampai

kepada yang disebut wakil rakyat

di gerbong yang tak pernah kami naiki
kalian mempercakapkan nasib kami
menghitung-hitung kecukupan hari ini
yang selalu berhenti pada sepiring nasi

bahkan kalian sering lupa
mencatatkan sepotong daging bagi kami
karena ada agenda yang lebih penting
: kemana kalian akan bersantap malam
setelah pertemuan singkat ini
dicatat oleh wartawan infotainment
untuk ditonton para babu di rumah
malam nanti sambil meladeni nyonya
yang selalu risau kelebihan kolesterol

ya, di gerbong yang sesungguhnya tak pernah
kami naiki,
kalian selalu jadi pahlawan
memperbincangkan hidup kami di pelosok
memperbincangkan hidup kami di pinggiran kota
lalu kalian perintahkan untuk diketik di laptop mahal
kepada sekretaris cantik berkuku panjang
sehingga jarinya sering terpleset menekan hurup-hurup

di stasiun yang juga tak pernah menerima kedatangan kami
masinis yang peragu dan di bawah tekanan
serta selalu takut kehilangan kuasa,
mengirim para kondektur menemui kalian
yang telah tersenyum di ruang tunggu

kalian pun kemudian berbagi komisi
amplop putih atas jasa memperjuangkan sepiring nasi kami
amplop merah bagi pengamanan kekuasaan masinis
amplop biru pengganti bensin mobil dan jamuan malam
amplop kuning untuk bayar infotainment
amplop abu-abu untuk keperluan tak terduga

sementara itu kalian tak sempat menduga
kami di pelosok semakin terpuruk
oleh ketakjuban berita-berita yang dijual kapitalis
: semua tentang kalian di gerbong sana
gerbong yang tak pernah kami naiki
gerbong yang tak pernah membawa kami
tiba di stasiun perbincangan kalian


nanoq da kansas
dusun senja, setelah nonton televisi

14 komentar:

Anonim mengatakan...

nggak bisa ngomong kalau bicara soal orang-orang yang katanya wakil rakyat ini

salam

Diana Yusuf mengatakan...

emang bener kalo wakil rahayat orang budeg semuannya, mungkin karena naik kereta dan bannya kempes yah bli....heheheheh, nyambung gag yah

Anonim mengatakan...

menyedihkan ya kalo melihat orang2 yg ngakunya mewakili rakyat..

sekarang ini pada berlomba jadi caleg hanya biar dapet sekretaris cantik berkuku panjang, rumah dinas mewah, mobil mewah dll.. rakyat mana yg diwakili?

jelas bukan rakyat kayak aku yg masih suka kredit panci, hehe..

Anonim mengatakan...

hik hik.. makin miris nih bang, Taman Baca sedang berusaha berjuang agar tidak nodong tangan orang lain, eh ini tulisan bang nanoq mengingatkan aku akan kelakuan-kelakuan pelakon negara. Dan makin pengin marah rasanya.

deFranco mengatakan...

telah habis kata untuk menghujat, mencaci, dan memaki para orang-orang berdasi yang mengaku berbicara atas nama rakyat.

Unknown mengatakan...

politisi emang busuk. tak ada yang murni.
mari memandangnya berlalu di stasiaun kereta. semoga tak-pulang-pulang.

bli. jujur aku juga cemburu dengan tulisan-tulisan bli.
eh bli aku juga nulis tentang kereta. tapi puisi lama, temanya juga beda. di coment ya bli. makasih banget perhatiannya. hehe,..

Ibed Surgana Yuga mengatakan...

mereka sudah terlalu bebal dengan segala cara yang kita gunakan untuk mengkritik mereka. mari cari cara lain.

Anonim mengatakan...

Nyanyi aja ah...

".... Wakil rakyat seharusnya merakyat...
..... Jangan tidur waktu sidang soal rakyat..."

Heheeeee....

@ Doa di Putik Kamboja: Tidak semua politisi itu busuk. Kalau emang busuk, dari dulu pasti gak ada yang memilih, heheee.. pissss...

Agung Suryo mengatakan...

biasa to om...pemain sandiwara paling hebat kan anggota dewan. wajah buruk pun mudah dipermax.

tapi kalo mereka wakil rakyat itu emang bener om. rakyat yg diwakili tu istrinya, anaknya, bapaknya, pokoke semua kluarga besarnya lah :D

Anonim mengatakan...

Mari kita ke gerbong yang tak pernah bersuara, Akan tetapi ini sudah terbukti! Tentunya di sini(dusun senja).

Daripada mereka yang dikenal sebagai orang yang bertugas ngomong, kok tak pernah menyuarakan nasib KAMI. (desis-nya tidak pernah jelas dan kosong)

Nyanyi ah..? kayax si Wendra.

Anonim mengatakan...

Aku dari tahun 70-an berkauk-kauk kaya orang sinting baca puisi di tempat-tempat halayak menyuarakan kondisi rakyat yang memperihatinkan. Ujungnya aku dijebloskan kepenjara." Ini orang Gila " kata polisi yg anggota di DPR berlindung di belakangnya.Ternyata oh,kondisi ini tak pernah berubah bahkan lebih parah di jaman reformasi ini ( reformasi apa ? ).Kita dengan cara apa lagi,duhai jagat ? Yah satu-satunya jalan, jangan lagi dipilih !!! Semua diam. Jangan lagi berkata-kata.Diam ! Tapi ah, apakah rakyat sendiri masih tetap bodoh atau sudah tidak bodoh lagi ....

Anonim mengatakan...

memang bener.... dan saya prihatin banget.... kenapa banyak orang yang cuma mikirin diri sendiri aja... dan kepentingan rakyat cuma dijadikan topeng.... oalah... Agus...Agus... he-he...

habbats mengatakan...

Terima Kasih sudah posting artikel yang bermanfaat. Semoga Sukses dan Silahkan Klik Tautan Dibawah Ini
MaduHabbatussaudaJual Minyak HabbatussaudaMinyak ZaitunProduk HabbatsProduk HerbalObat HerbalHabbatussauda Dosis TinggiHabbats.co.idHabbatsAozora Shop Onlinetoko onlineJual Baju AnakJual Baju BayiJual Baju DewasaJual Sepatu BayiJual Sepatu anak AnakJual Sepatu DewasaJual Perlengkapan BayiJual Perlengkapan Anak AnakJual Perlengkapan DewasaTupperwareTupperware MurahTupperware UpdateTupperware Bandung juaraJual TupperwareKatalog TupperwareJual Online TupperwareTupperware ResepTupperware katalog baruRaja Tupperware BandungCollection TupperwareMadu Anak SuperMadu Anak CerdasJual Madu Anak SuperPusat Jual Madu Anak SuperJual Madu SuperMadu Anak SuperJual Madu AnakToko Madu AnakAgen Madu Anak SuperDistributor Madu Anak Super

situs poker mengatakan...

Thank artikel nya gan

Agen Bola
Agen Poker
Agen Sbobet
Agen Judi Bola
Bandar Bola
Situs Taruhan Bola
Website Taruhan
Website Taruhan
Agen Bola
Agen Poker
Bandar Bola
Agen Bola

Posting Komentar