Fragmen Orang-orang Bingung

“Terbukti sampai saat ini kita selalu kecolongan memilih wakil yang kita harapkan mampu mengemban aspirasi kita di mana mestinya. Inilah nasib buruk rakyat yang mungkin untuk waktu masih lama sekali tak bisa diperbaiki,” demikian Wayan Buyar menggerutu di antara teman-temannya sesama pengojek di sebuah poskamling yang selama ini mereka jadikan pangkalan tak resmi. Teman-temannya yang saat itu sedang berkutat dengan sederet angka-angka paito dan beberapa lembar syair togel, serentak mendongak. Dengan alis berkerut, para pengojek pinggir kota itu serempak menatap wajah Wayan Buyar. Yang ditatap, entah kenapa, juga mendadak bingung. Dengan agak sedikit kikuk Wayan Buyar menyulut sebatang rokok, lantas menyemburkan asapnya ke wajah teman-temannya yang masih menatapnya tak mengerti itu.
“Busyet! Kamu kenapa, Wayan?” salah seorang mengumpat sambil mengibas-ngibaskan telapak tangan mengusir asap rokok dari tembakau murahan itu.
“Memang aku kenapa?” Wayan Buyar balik bertanya.
“Tadi kamu ngomong apa?”
“Oh, memangnya tadi aku ngomong ya?”
“Ya, tadi kamu ngomong. Coba ulangi sekali lagi.”
“Astaga, aku lupa. Memangnya tadi aku ngomong apa ya?” Wayan Buyar menggaruk-garuk kepala.

Pangkalan ojek itu kembali sunyi. Setiap kepala, selain Wayan Buyar, kembali terfokus pada lembaran kertas paito dan syair-syair togel yang mereka gelar di tengah-tengah balai pos kamling itu. Salah satu yang menjadi juru tulis, dengan cekatan menderetkan angka-angka secara vertikal dan horisontal, lalu mencoret beberapa di antaranya secara diagonal, lalu melingkari yang tersisa dengan pola berpasang-pasangan dua angka. Sejenak mereka menggeremeng tak jelas. Lalu mencocokkannya dengan deretan angka paito di lembaran lain. Lalu mencocokkannya lagi dengan syair. Ternyata mereka tidak yakin. Lalu mereka menggeremeng tak jelas lagi. Dan yang menjadi juru tulis kembali menderetkan angka-angka, mencoret, melingkari, memasang-masangkan dan seterusnya.

“Masak sudah sampai hampir habis masa jabatan, mereka ndak juga terbukti mampu menolong rakyat. Jangankan semua rakyat, memperjuangkan korban lumpur di Jawa Timur saja mereka gak becus. Setiap yang namanya memperjuangkan nasib rakyat mereka gak pernah serius. Selalu pake tawar-tawaran politik. Ngurus korupsi juga pake tawar-tawaran. Eh, tiada hujan tiada angin malah bikin undang-undang porno. Syahwat orang kok diurus.... Hi hi hi, kalau tahu begini aku golput saja dulu,” Wayan Buyar kembali menggerutu. Tapi kali ini semua temannya mendengar dengan jelas.
“Ooo, kamu sedang menyoroti DPR kita ya?” celetuk seseorang. Wayan Buyar kaget.
“Apa? Tidak. Tidak! Aku tidak menyoroti siapa-siapa!” tangkisnya cepat.
“Tadi kamu ngomong begitu. Sampai menyesal dan ingin golput segala.”
“Ah, aku hanya menyesali diriku sendiri kok. Kenapa dulu aku tidak golput saja.” Wayan Buyar memalingkan wajahnya ke arah dua orang perempuan muda yang baru turun dari sebuah mini bus. Wayan Buyar bergegas menghampiri serta menawari perempuan itu naik ojeknya. Sayang sekali, dua orang perempuan itu rupanya lebih suka naik dokar yang kebetulan juga melintas di tempat itu. Wayan Buyar dan para pengojek lainnya hanya mengangkat bahu. Pasrah.

“Kamu tidak bisa menyesali diri untuk hal itu. Namanya juga kita rakyat, kan memang harus mendukung konstitusi negara. Pemilu, ya ikut nyoblos. Jadi golput itu tidak bagus. Nanti dikira pengecut oleh orang lain,” temannya itu kembali menasehati Wayan Buyar sambil melangkah kembali ke pos kamling.
“Yang aku sesalkan justru itu. Coba dulu kita-kita ini tidak ikut nyoblos, mereka mungkin tidak terpilih jadi wakil rakyat sehingga mereka tidak terjebak masalah kebingungan seperti saat ini.”
“Maksudmu?”
“Fuihhh! Masak kamu ndak membaca berita-berita atau nonton TV selama ini? Apa saja yang sudah berhasil diperjuangkan para wakil rakyat kita? Menaikkan harga-harga kebutuhan hidup? Memperbanyak kunjungan ke luar negeri? Ngotot-ngototan gak jelas dengan menteri atau presiden? Perang argumen antar fraksi? Cuma begitu melulu, kan? Bingung, kan? Sementara itu menurut berita-berita di koran, sekarang para wakil rakyat malah jarang ngantor. Mereka pada sibuk keliling. Tapi bukan sibuk menyerap aspirasi dan kesusahan rakyat, sibuk kampanye agar dipilih lagi 2009 nanti!”
“Ah, kamu Wayan. Jangan skeptis dan sinis begitulah. Yang penting kita-kita ini kan aman. Kita kan belum perlu perhatian khusus dari mereka. Memangnya kamu ada masalah apa sehingga memerlukan pertolongan para wakil rakyat itu?”
“Tidak. Aku tidak punya masalah apa-apa. Maksudku, selain belum mendapat penumpang hari ini.”
“Ya. Hari ini memang terasa sepi sekali ya?”
“Bukan sepi. Masak kau ndak lihat dari tadi orang-orang berseliweran di tempat ini dengan sepeda motor, dokar, bemo, bus, sepeda gayung...”
“Ya ya, aku tahu. Maksudku sepi menumpang ojek. Begitu, Wayan.”
“Nah, ngomong yang jelas dong,” Wayan Buyar sewot. Temannya tertegun.

Hari beranjak sore. Seorang pengecer togel datang berjalan kaki dengan peluh membasahi kaos partai politik yang dikenakannya. Partai politik apa, tak perlu dijelaskan karena sekarang begitu banyaknya partai politik, sampai negeri ini jenuh dengan partai politik, sehingga partai politik itu sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi.
“Ada yang mau pasang?” tanya pengecer togel itu.
“Kamu punya angka kuat ndak?” seorang pengojek bertanya.
“7 dan 9 cari pasangan. Unsurnya 4 dan 5. Cadangan 0, 1 dan 3. As 2, 4, 6. Jumlah 8.”
“Busyet. Seluruh angka dari 0 sampai 9 kamu sebut. Yang pasti sajalah. Berapa?” seseorang lagi membentak.
“Memangnya kamu tahu yang pasti?” si pengecer balik bertanya.
“Makanya aku tanya sama kamu.”
“Memangnya aku setan yang tahu angka keluar nanti?”
“Ha ha ha, dilihat dari depan, samping dan belakang, kamu memang mirip setan.”
“Sialan kamu!”
“Sssttt! Setan ya? Wah, jangan-jangan ini kode! Aku pasangi setan ah. Berapa nomornya? Nih, aku pasang lima ribu!” seseorang bersemangat sembari membanting lima ribuan hasil ngojek sejak pagi.
“Aku juga setan.” Sahut yang lain.
“Aku juga.”
“Aku ikut setan. Nih sepuluh ribu!”
“Setan?! Aku..., ikuuuu...ttttt!”

nanoq da kansas

7 komentar:

Anonim mengatakan...

wah panjang amat kang....mau baca biar kuplit dulu akh

Kurniawan Yunianto mengatakan...

terima kasih undangannya untuk berkunjung ke bali,tapi mungkin saya ada di yogya,di acaranya mas sitok srengenge diajak timur sinar suprabana.

Anonim mengatakan...

pasang angka 13, bli
hehehe

Anonim mengatakan...

ngikut setan daripada diikuti setan

tyasjetra mengatakan...

memang ya, wakil rakyat sekarang itu kayaknya cuma mewakili suara segelintir orang, tapi kebanyakan justru bikin sengsara banyak orang...

org yg kayak gitu tuh yg pantes dibilang setan... jadi, harus pasang nomer berapa nih biar dapet setan..?

agen poker mengatakan...

Semua Artikel anda begitu luar biasa dan sangat menginspirasi (y)

Agen Bola
Agen Poker
Agen Sbobet
Agen Judi Bola
Bandar Bola
Situs Taruhan Bola
Website Taruhan
Website Taruhan
Agen Bola
Agen Poker
Bandar Bola

silvimargaret mengatakan...


Selamat Siang, Ijin Post Yahh bossku
Tunggu Apalagi Segera Daftar dan Depositkan Segera Di E D E N P O K E R . X Y Z
- Minimal Deposit 15.000
- Bonus New Member 10.000
- Bonus Next Deposit 5%
- Bonus Rollingan 0,5%
- Bonus Refferal 10% (Seumur Hidup)
REAL PLAYER VS PLAYER !!!

Posting Komentar