TELAH lama sekali kita menonton televisi dan selalu mendengar bunyi mendengung seperti ini: korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi.
Telah lama sekali kita membaca surat kabar-surat kabar dan selalu bertemu kata-kata yang bergulung-gemulung seperti ini: korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi.
Telah lama sekali kita dipaksa mendengar pidato-pidato dengan kata-kata yang keluar dari berbagai macam bibir manis para presiden, para menteri, para hakim, para jaksa, para jendral, para LSM, para polisi, para gubernur, para bupati, para camat, para kepala desa, para lurah, para supir bemo, para buruh angkut karung, para hansip, para konglomerat, para bankir, para dagang kopi tubruk, para germo, para pelacur, para para tukang ojek, para mahasiswa, para guru, para rektor, para wakil rakyat, para wartawan, para paranormal, para dokter, para tentara, para tukang becak, para priyayi, para rohaniawan, para dukun, para seniman, para politikus, para demonstran, para demit, para tikus, para kecoa, para para para….
Dari bibir-bibir mereka yang manis, indah, atau kadang-kadang juga garang galak berhamburan kata-kata berbusa seperti ini: korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi.
Korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi.
Korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi korupsi.
Lalu saya bertanya pada bayang-bayang di cermin, “Korupsi itu apa?”
“Ndak jelas!”
“Kok bisa ada kata-kata seperti itu?”
“Ndak tahu!”
“Kok ndak tahu?”
“Ya ndak tahu.”
“Lalu nanti gimana?”
“Apanya?”
“Korupsi itu?”
“Ya gimanalah.”
“Jadi?”
Cermin itu tiba-tiba terbelah. Bayang-bayang di dalamnya kabur. Makin kabur, makin abstrak, makin sulit digapai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar